Iwan Tirta Perancang Busana Asal Indonesia
Kita semua pasti tahu dong, kalau batik adalah cerminan budaya Indonesia. Bahkan, UNESCO saja telah menetapkan batik sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity Indonesia. Nah, ada seorang desainer batik yang sangat berjasa besar bagi perkembangan batik Indonesia, sehingga pantas disebut sebagai Maestro Batik Indonesia. Yaitu, Nusjirwan Tirtaamidjaja atau lebih dikenal dengan Iwan Tirta.
Jatuh Cinta Pada Batik
Iwan Tirta yang lahir tanggal 18 April 1935 ini sebenarnya tidak memiliki latar belakang pendidikan desain. Latar belakang jurusan beliau adalah School of Oriental and African Studies di London University dan dilanjutkan dengan meraih gelar Master of Laws dari Yale University, Amerika Serikat. Tapi, selama bersekolah di luar negeri, beliau sering ditanya oleh rekan-rekannya tentang budaya Indonesia, terutama kain batik. Dari situlah muncul minat beliau untuk mempelajari kain tradisional kebanggaan Indonesia itu.
Saat pulang ke Indonesia, Iwan Tirta mendapat tawaran dari temannya, John D. Rockefeller III untuk mempelajari tarian keraton kesunanan Surakarta. Dari situ juga beliau mulai mendalami batik. Hasil penelitiannya ini menjadi buku pertamanya yang berjudul Batik, Patterns, and Motifs (1966). Sejak saat itu, Iwan benar-benar jatuh cinta kepada batik dan memulai karier menjadi desainer batik.
Batik di Segala Media
Selama puluhan tahun, Iwan menghasilkan karya batik yang memesona banyak orang. Nggak cuma di dalam negeri, karyanya pun terkenal hingga ke luar negeri. Awalnya, distribusi desain batik buatan beliau dibawah PT. Ramacraft. Kemudian di tahun 2003, Iwan Tirta mengeluarkan label sendiri dengan nama Iwan Tirta Private Collection yang hingga saat ini sudah memiliki beberapa galeri yang tersebar di berbagai pusat perbelanjaan dan hotel. Reputasi batik karya Iwan Tirta begitu hebat sampai beliau dipercaya untuk membuatkan batik bagi tamu-tamu kehormatan Indonesia. Beliau pernah membuat baju batik bagi Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan dan istrinya di tahun 1980-an. Kemudian, Iwan Tirta juga mendesain baju batik bagi para pemimpin negara yang hadir pada konferensi APEC di Indonesia tahun 1994.
Kehebatan lain dari Iwan Tirta adalah beliau tidak hanya mendesain batik di atas kain saja, tetapi bisa lewat berbagai media. Contohnya, beliau mendesain batik di atas logam perak. Salah satu hasil karya batik Iwan Tirta di bahan perak adalah seperangkat tempat sirih perak yang sekarang menghiasi lobi Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta. Dan yang terakhir di tahun 2009, Iwan Tirta mendesain batik pada peralatan makan yang terbuat dari keramik.
Warisan Sang Maestro
Iwan Tirta tutup usia pada tanggal 31 Juli 2010. Namun sang maestro tetap menjadi panutan bagi para desainer dan pencinta batik Indonesia sampai saat ini. Sepanjang karier desainernya, Iwan Tirta telah membuat sekitar 6000 desain batik. Iwan Tirta pun meraih berbagai penghargaan atas jasa-jasanya mewariskan budaya batik sebagai kekayaan seni Indonesia. Diantaranya penghargaan Anugerah Karya Cipta Putera Bangsa Bank Bumiputera tahun 2001 dan di tahun 2015, Presiden Joko Widodo atas nama negara memberikan Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma kepada Iwan Tirta.
Dalam bukunya Batik, Sebuah Lakon (2009), beliau mengatakan bahwa batik bisa membuat wanita Indonesia tampil lebih cantik. ”Kain batik dengan motif diperbesar akan berkesan lebih megah. Detailnya yang indah tampak jelas dan tegas. Perempuan yang mengenakannya akan tampil lebih percaya diri, anggun, memesona, menuntutuntuk dihormati.
bacaselengkapnya:hasilbatikiwantirta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar